Ayo Sakatarunabumi bangun dari "Tidur Panjang"

By Admin


nusakini.com - Dalam upaya menumbuhkan regenerasi petani dan agrosociopreneur di Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian menggelar Jambore Millenial Pelaku dan Pendamping Pembangunan Pertanian di Balai Konserasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Cianjur Jawa Barat pada tanggal 17-18 Oktober 2019.

Mengapa harus melalui kegiatan jambore yang identik dengan dunia kepramukaan?. Pramuka merupakan gerakan kepanduan di Indonesia yang tetap eksis sejak dahulu. Posisinya di Indonesia semakin kuat dengan lahirnya Undang-undang tentang Kepramukaan Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Dilanjutkan dengan Instruksi Bersama Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 8/Inst/DL.110/9/1988 dan Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyempurnaan Instruksi Bersama Menteri Pertanian dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Tahun 1966. (Instruksi Bersama Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : Isnt/17/11/Mentan/1966 dan 9 Tahun 1966, telah ditetapkan Pembentukan Kompi – Kompi Tarunabumi dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 180 Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Tarunabumi. Saat ini telah dibentuk Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi TK Daerah (Provinsi), TK Cabang (Kabupaten), TK Ranting (Kecamatan). 

Laksda TNI (Purn)Kingking Suroso selaku Waka Kwarnas Bidang Saka Sako dan Gugus Darma menyatakan pramuka memiliki kelebihan yakni pembinaan karakter baik,budi pekerti, tata krama,kebangsaan serta keterampilan agar generasi millenial dapat survive baik di masyarakat maupun dunia kerjanya. Pergeseran nilai moral,budaya dan sosial ini diminimalisasi dengan karakter yang memegang teguh nilai-nilai pancasila akan terbawa sampai kapanpun.

"Sebagai negara agraria, kehidupan kita tidak terlepas dari pertanian, maka pramuka memiliki strategi melalui pembentukan krida-krida yakni tanaman pangan, hortikultura,peternakan,perkebunan. Melalui krida tersebut, anggota Saka Tarunabumi dikenalkan dunia pertanian kepada generasi millenial mulai dari pembibitan hingga pasca panen", tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP Ismaya NR Parawansa mengatakan pentingnya kegiatan pramuka bagi pendidikan vokasi khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) adalah dimana pramuka untuk gugus besarnya atau satuan karyanya adalah 

Saka Tarunabumi yang mengedepankan kompetensi di masing-masing Pangkalan/Teritorial. Sudah saatnya pramuka di bidang pertanian "bangkit bangun dari tidur panjangnya", kembali aktif menjadi anggota dan tingkatkan kompetensi terkait dunia pertanian dan terjun langsung ke masyarakat melalui pengabdian dan bakti sosial.

Jambore Millenial Pelaku dan Pendamping Pembangunan Pertanian merupakan upaya konkret untuk menumbuhkan ketertarikan generasi milenial terhadap pertanian. Selain mendukung upaya pemerintah meregenerasi petani, program ini juga ingin melahirkan pengusaha muda pertanian yang mampu memberikan dampak sosial atau agrosociopreneur di Indonesia, ungkap Ismaya. (Lely)